Kamis, 28 Juni 2012

Korupsi Jauh Lebih Berbahaya Dibandingkan Terorisme

Berbicara masalah korupsi, rasanya tak pernah habis. Korupsi di Indonesia sudah menjadi budaya. Sudah dilakukan secara turun - temurun. Rasanya tak mungkin kita bisa memberantasanya dalam waktu dekat. Karena tidak mungkin seorang maling akan serius memberantas praktek maling ( maling teriak maling ).

Sedikit kita coba bandingkan dampak kejahatan terorisme dengan Korupsi. 

Kalau terorisme sebenarnya bukanlah ancaman bagi orang Indonesia. Karena kenyataanya bukan orang Indonesia sasaran utama para pelaku teror. Namun orang luar terutama agen AS dan Anteknya. Ketika ada kasus terorisme seperti pengeboman, terasa sangat kejam tindakan mereka. Banyak orang mati dan kehilang orang yang dicintai mati sia - sia.

Selama ini kita hanya mengukur kejahatan dengan terlihatnya darah yang mengucur. Jika kita pelajari mendalam, tindakan koruptor juga gak kalah biadab dibanding dengan teriris. Banyak orang mati karena tidak ada biaya, uang yang oleh pemerintah seharusnya untuk mengobati warganya dikorupsi menyebabkan banyak orang mati. Uang yang oleh negara seharusnya digunakan untuk membiayai generasi muda untuk belajar dikorupsi jadi banyak generasi mudah sekolahnya mogol.

Jadi dampak korupsi itu sangat luas, cenderung tidak bisa diukur besarnya.


Dianne mencoba untuk menyambangi Islamic Center

REPUBLIKA.CO.ID, Lantaran merasa ragu, Dianne mencoba untuk menyambangi Islamic Center, yang jaraknya satu jam dari tempat ia tinggal. 

Setibanya di masjid—saat itu tengah berlangsung pelaksanaan shalat Jum'at—tidak ada yang bersedia untuk menemui Dianne. Itu karena, Dianne dianggap sebagai mata-mata.

Di tengah fase akhir, Dianne mengalami cobaan. Ayahnya meninggal karena kanker. Ia berada di sisi ayahnya hingga malaikat mau mencabut nyawa. Ia menangis dan takut. Momentum itu membuat Dianne tak sabar untuk memeluk Islam.

Ia pergi ke Mesir setelah kematian ayahnya. Di Negeri Firaun itu ia menemukan kebenaran yang ia cari; Tuhan yang satu, kekal abadi, yang  tidak pernah dilahirkan ataupun memiliki anak. 

"Dalam Alquran disebutkan, orang-orang yang terbaik adalah orang-orang yang saleh. Sebelum anda menjadi saleh, anda harus mencari siapa Tuhan itu," kata Dianne yang segera belajar bahasa Arab guna mempermudah dirinya mengkaji Alquran.

Dianne mengaku semenjak ia mempelajari Alquran, ia tidak lagi ingin mengejar kemewahan dunia. Hobi belanja yang biasa ia lakukan mulai dikurangi. Ia pun ikhlas bila teman dan keluarga meninggalkannya karena statusnya sebagai Muslim. "Jika Tuhan memilih untuk membawa mereka pada Islam, maka jadilah. Tapi aku tahu, bahwa Tuhan memberi apa yang dibutuhkan, tidak kurang dan lebih.”

Kini, ia telah menjadi Muslim. Namun, ia tidak egois. Ia tak ingin menikmati sendiri hidayah Allah SWT yang diberikan padanya. Ia mengharapkan Allah SWT juga memberikan hidayah serupa kepada masyarakat AS.

Dianne mengatakan masyarakat AS sudah terlalu stres dengan situasi duniawi. Sudah saatnya mereka untuk menuju kebenaran hakiki, kebenaran yang selama ini dihina, ditolak dan diacuhkan.

"Aku peduli dengan masa depan AS. Aku berdoa kepada Allah Yang Mahakuasa untuk memberikan kesempatan kepada setiap warga AS untuk menerima pesan dari keesaan Allah dengan cara sederhana," pungkasnya. 

Kunci Pemberantasan Korupsi

Banyak pakar yang berpusing - pusing untuk merumuskan cara pemberantasan korupsi di Indonesia. Banyak anak muda disekolahkan didalam dan diluar negeri sampai menjadi ahli hukum. Namun kenyataanya tak satupun yang bisa merumuskan formula yang paling tepat untuk melakukan pemberantasan Korupsi.

Ya itulah realita yang terjadi. Keahlian orang seindonesia dan bahkan sedunia tak kan mampu mengatasi mengatasi korupsi yang sudah menjadi budaya. Sudah mengakar. Sudah mendarah daging di Indonesia.

Tak perlu banyak omong. Hanya 1 kuncinya. Terapkan Hukum Islam Setegak - tegaknya. Karena hanya hukum Islamlah satu - satunya hukum yang konsekuen yang tidak bisa diotak - atik oleh manusia. Karena sumber kekacauan hukum dimana saja adalah ketika hukum itu bisa direvisi oleh nafsu manusia.